Saturday, April 11, 2015

Pesona Tambora

Sebelum aku bercerita tentang gunung Tambora, aku mau bercerita dulu tentang sosok yang sangat aku kagumi dalam dunia fotografi dan sekitarnya. Beliau adalah om Don Hasman, fotografer senior yang sudah melalang buana ke penjuru Indonesia bahkan dunia. Bahkan sebelum ada trend traveling, fotografi, dan share foto di instagram beliau sudah motret. Mungkin malahan sebelum kamu lahir. Dari jaman motret masih pake roll film yang harus nunggu lama kalau mau tahu hasilnya. Yang kalau motret sekali jepret ngga bisa dihapus lagi. Yang kalau fotonya terlalu gelap atau terang ngga bisa diedit pakai photoshop. Dari kesederhanaan dan kesabaran seperti itu om Don bisa jadi fotografer yang keren banget. Sementara itu kamu masih sibuk tanya "Koh Lexi, pake kamera apa? Kok fotonya bagus."
Ini foto waktu acara di kampus bareng Om Don
Aku termasuk orang yang beruntung bisa mengenal dan ngobrol langsung dengan om Don. Tepatnya April 2011, aku dan teman-teman membuat seminar dan lomba fotografi di kampus. Di acara tersebut om Don sebagai pembicara dan jurinya. Dari sekian banyak obrolan dengan om Don yang masih aku ingat sampai sekarang adalah saat om Don aku ajak ke Baturaden di malam hari. Baturaden itu lereng gunung Slamet. Waktu itu udara sangat dingin buat ku. Tidak hanya aku saja sepertinya yang merasakan kedinginan, teman-temanku yang lain juga melipat tangan ke dada tanda kedinginan.

Aku menghampiri om Don yang tampak biasa saja dan bertanya, "Om, kok biasa saja, ngga dingin, Om?"
Om Don dengan santai menjawab, "Ini sejuk, bukan dingin."

Jawaban om Don saat itu membuatku menelan ludah seketika. Malu sekali rasanya. Aku yang masih umur 20-an manja banget baru segitu aja sudah mengeluh kedinginan. Sementara om Don yang sudah 70 tahun lebih hanya berujar "Ini sejuk, bukan dingin".

Dan baru-baru ini timeline sosial mediaku dipenuhi update kegiatan terbaru dari om Don. Beliau baru saja menerbitkan sebuah buku judulnya "Ziarah Gunung Api Tambora". Jujur saya belum beli bukunya. Tapi sepintas bisa dilihat dari foto-foto yang om Don share bahwa om Don ingin memberi tahu ke kita semua bahwa gunung Tambora itu indah. Dan saya percaya dengan hal itu karena om Don mengungkapkan keindahan dengan proses yang sederhana dan bersahaja.

peresmian buku Om Don di puncak Tambora - diambil dari facebooknya om Don
Dua abad lalu tahun 1815 gunung ini meletus, konon katanya letusannya sangat dahsyat hingga menewaskan sekiranya 17.000 orang. Bahkan abu dan debunya sampai ke benua Eropa. Tapi sekarang gunung Tambora menjadi gunung yang sangat indah dengan sunrisenya. Dari puncak Tambora kita juga bisa melihat Pulau Satonda yang indah dan unik karena terdapat danau jernih dikelilingi tebing-tebing perbukitan. Di Danau Satonda berdiam berbagai jenis ikan yang hanya ada di danau tersebut. Pulau Satonda juga menjadi habitat sejumlah jenis burung yang dilindungi. Selain itu kita juga bisa melihat deretan bunga edelweis di bibir kawah Tambora.

Kalau aku punya kesempatan kesana, aku ingin melihat keindahan itu. Dan menyingkirkan kemanjaan untuk berkata "Ini sejuk, bukan dingin". Apalagi kalau om Don masih di Tambora, pengin rasanya ketemu lagi. Untuk om Don terima kasih sudah menginspirasi dan semoga sehat selalu.

7 comments:

  1. Congratssss udah menangin kontesnyaaa 😍😍😘

    ReplyDelete
  2. Om Don, saya baru saja melihat NET Tv, Dan om don kalo gemukan bener2 mirip Almarhum kakek saya, mulai dari rambutnya, bentuk muka, dan terutama semangatnya... Bukunya di perbanyak lagi Plissss (T_T)

    ReplyDelete

Terimakasih sudah membaca, silahkan berkomentar

Translate

Popular Posts